Wasiat Buat Pelaku PNPM

Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak bermanfaat bagi manusia lain (HR Bukhori-Muslim)

Wasiat Buat Kaum Lemah

Allah berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu,” (QS Ar Ra’du:13)

Pemkab Kota Makmur alokasikan Rp 391 juta untuk PMT

06 Januari 2010

Sukoharjo (Espos) Setelah berulang kali mendapat kritik, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) akhirnya mengalokasikan anggaran untuk pemberian makanan tambahan (PMT) anak (Balita), khususnya mereka yang mengalami gizi kurang. Melalui APBD 2010, DKK menganggarkan PMT anak Balita senilai 391 juta.
Berdasar informasi yang dihimpun di DKK, Senin (4/1), saat ini sebanyak 2.105 anak Balita mengalami kurang gizi dan tujuh anak Balita menderita gizi buruk. Meski kondisi itu dinilai kalangan legislatif memprihatinkan, namun sepanjang 2009 DKK tidak menganggarkan PMT anak Balita dengan alasan keterbatasan anggaran.
Berulang kali mendapat kritik, pada tahun ini anak Balita mendapat alokasi anggaran PMT senilai Rp 391 juta. Dana tersebut selanjutnya dibagi ke dalam dua kegiatan yaitu untuk PMT penyuluhan dan PMT pemulihan.
DKK menyebut dari total 2.105 anak Balita yang mengalami gizi kurang, 97 anak Balita diantaranya akan mendapatkan bantuan pemulihan secara intensif agar kondisi kesehatannya pulih.
Plt Kepala DKK, Agus Prihatmo mengatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan instansinya, dari total 2.105 anak Balita yang mengalami gizi kurang tidak semuanya dalam kondisi ekonomi lemah.
Banyak dari orangtua anak Balita itu yang kondisi ekonominya cukup namun dalam pemberian asupan makanan tidak mengikuti pola makan yang benar.
”Untuk tahun ini kami akhirnya memang menganggarkan PMT anak Balita senilai Rp 391 juta. Dari 2.000 lebih anak Balita yang mengalami gizi kurang, yang kami bantu pemulihannya hanya 97 anak Balita dengan kondisi kesehatan mendekati penderita gizi buruk,” jelas Agus ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin.
Mengenai anggaran untuk PMT, Agus mengakui semula memang tidak dialokasikan. Namun dengan penghematan di sana-sini, kegiatan PMT anak Balita, khususnya yang mengalami gizi kurang dan buruk, bisa dianggarkan.
”Untuk tahun ini kami memang sengaja mengalokasikan anggaran untuk pemulihan anak Balita. Anggarannya diambil dari sejumlah kegiatan yang biayanya ditekan. Hemat sana-sini akhirnya PMT anak Balita bisa kami anggarkan,” tandas dia.
Anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, M Samrodin mengatakan, asumsi kebutuhan minimal PMT anak Balita di Sukoharjo senilai Rp 1,5 miliar. Dengan demikian, dari anggaran Rp 400 juta yang disetujui, masih ada kekurangan sekitar 1,1 miliar.
”Anggaran Rp 1,5 miliar itu kan sebenarnya kecil sekali. Coba bandingkan dengan anggaran untuk traktor senilai Rp 2,25 miliar atau dana aspirasi Bupati yang mencapai Rp 4 miliar, nominal Rp 1,5 miliar saya kira sangat mungkin untuk direalisasikan,” ujar dia.

Fakta kebutuhan biaya PMT Balita

- Asumsi kebutuhan minimal pembiayaan PMT anak Balita di Sukoharjo pada 2010 senilai Rp 1,5 miliar.
- Anggaran Rp 1,5 miliar jauh lebih kecil dibandingkan anggaran untuk traktor senilai Rp 2,25 miliar atau dana aspirasi Bupati yang mencapai Rp 4 miliar.
- Dalam APBD 2010, DKK menganggarkan biaya PMT anak Balita senilai 391 juta.
- Dari total 2.105 anak Balita yang mengalami gizi kurang, 97 anak Balita diantaranya mengalami gizi buruk dan akan mendapatkan bantuan pemulihan secara intensif agar kondisi kesehatannya pulih. - Oleh : aps Sumber solopos.co.id edisi cetak Edisi : Rabu, 06 Januari 2010 , Hal.VI

Share

0 komentar:

Posting Komentar